Saat ini banyak pengembangan aplikasi menggunakan bahasa
program yang berorientasi objek, seperti Java, C# dan C++. Pada bahasa
pemrogram tersebut, setiap data dikelola dalam bentuk satu kesatuan struktur
yang secara konseptual, hampir serupa dengan data pada situasi sebenarnya.
Berdasarkan statistik, aplikasi yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman
berorientasi objek, umumnya menggunakan Basis Data Relasional (BDR) untuk
menyimpan data dalam jangka panjang.
Pada
sebuah BDR, data disimpan dalam sel-sel dari tabel. Sel-sel tersebut terbentuk
dari kolom dan baris. Setiap sel menyimpan tipe-tipe data tertentu yang
didukung oleh BDR yang bersangkutan. Proses penyimpanan dan pengambilan
dilakukan oleh aplikasi melalui proses konversi dari data berorientasi objek
(selanjutnya disebut objek data) menjadi baris dengan sel-sel dari kolom yang
sesuai pada sebuah tabel.
Sejak pertengahan 1980-an berkembang teknologi
bernama Basis Data Berorientasi Objek [1]. Basis Data Berorientasi Objek (BDBO)
adalah sistem basis data yang menggunakan model data dalam bentuk yang
digunakan bahasa pemrograman berorientasi objek [2]. Aplikasi yang menggunakan
BDBO menyimpan data dan mengambil data dalam bentuk asli sesuai dengan format
yang digunakan oleh aplikasi. Karena sebuah BDBO menyimpan dan mengambil data
dalam format yang digunakan aplikasi, BDBO tidak perlu melakukan pemetaan objek data menjadi sel-sel dalam
tabel. Kesulitan dalam pemetaan struktur data berorientasi objek menjadi
sel-sel tabel pada BDR dikenal dengan istilah Impedance Mismatch.
Penggunaan BDBO cukup beragam, mulai dari embedded system sampai sistem informasi manajemen. Walaupun
demikian, penggunaan BDBO tidak sebanyak penggunaan basis data relasional.
Proyek aplikasi yang berorientasi objek seperti Java atau C#, jauh lebih banyak
menggunakan Basis Data Relasional dibandingkan menggunakan (BDBO).
Menurut
Leavitt dalam [3], sedikitnya penggunaan BDBO disebabkan belum adanya
standarisasi dalam teknologi BDBO, dan dominasi vendor BDR dalam pasar basis
data. Standar yang dimaksud adalah standar konsep-konsep yang digunakan untuk
pemodelan, standar perancangan skema, standar mekanisme akses data, dan standar
lain yang mencakup fitur minimal dari sebuah BDBO.
Perbedaan
standar ini nampak jelas jika dibandingkan dengan standar yang ada pada basis
data relasional. Basis data relasional saat ini menggunakan konsep tabel,
kolom, baris. Metodologi perancangan skema pada BDR juga sudah mapan, yang di
mana prosesnya terdiri dari 3 tahap, yaitu pemodelan konseptual, pemodelan
logikal dan pemodelan fisik. Hampir setiap BDR mendukung konsep tabel dan
metodologi perancangan 3 tahap tadi.
Kelemahan
BDBO tentang tidak adanya standar, kurangnya kinerja dan ketidak-mampuan menangani skala besar, tidak
memiliki landasan yang kuat [4]. Ada standar pemodelan seperti yang ditetapkan oleh
ODMG 3.0 dari Object Management Group (OMG).
Walaupun demikian ada konsep-konsep lain seperti yang diajukan oleh Kim [1].
Produsen produk BDBO sendiri memiliki pendapat yang berbeda mengenai
konsep-konsep yang didukung, sehingga fitur-fitur yang didukung oleh sebuah
produk BDBO berbeda antara satu produk dengan produk lainnya.
Dalam
perancangan skema data, Blaha menyatakan
perancangan skema data pada BDBO perlu memperhatikan integritas data, seperti
pada Basis Data Relasional (BDR) [5]. Contoh dari integritas data misalnya
adalah nilai unik sebuah variabel, integritas referensi (Referential Integrity) sebuah objek ke objek lain. Untuk itu
diperlukan perencanaan tambahan mengenai skema data.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kim, Won. Introduction to Object-Oriented Databases.
Cambridge: MIT Press, 1992.
[2] Wikipedia. Object Database. Web. 16 January 2009.
<http://en.wikipedia.org/wiki/Object_ database>.
[3] Leavitt, Neal. ―Whatever Happened to Object- oriented
Database‖. Leavitt Communication, August 2000. Web. 25 January 2009. <http://www.leavcom.com/db_08_00.htm>.
[4] Boyko, Y., Simon Galperin, Alexander Stepanov. ―Should
we use Object Database Management Systems‖. Dept. Computer Science, Drexel
University, 2007. Web. 25 January 2009. <https://www.cs.drexel.edu/
~bmitchel/course/cs575/WorkshopF0708/2T5Pape r.pdf>.
[5] Blaha, Michael. ―Referential Integrity is Important for
Databases‖. Modelsoft Consulting Group, 17
November 2005. Web. 12 January 2009. <http://www.odbms.org/
experts.aspx#article5>.