grafik kemiskinan di indonesia meningkat di tahun 1998 dan menurun di tahun 2001
Sabtu, 31 Mei 2014
tabel dan grafik kemiskinan di indonesia berdasarkan daerah
Senin, 28 April 2014
PERBANDINGAN KINERJA BASIS DATA RELASIONALDENGAN BASIS DATA BERORIENTASI- OBJEK STUDI KASUS: APLIKASI JPETSTORE
Saat ini banyak pengembangan aplikasi menggunakan bahasa
program yang berorientasi objek, seperti Java, C# dan C++. Pada bahasa
pemrogram tersebut, setiap data dikelola dalam bentuk satu kesatuan struktur
yang secara konseptual, hampir serupa dengan data pada situasi sebenarnya.
Berdasarkan statistik, aplikasi yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman
berorientasi objek, umumnya menggunakan Basis Data Relasional (BDR) untuk
menyimpan data dalam jangka panjang.
Pada
sebuah BDR, data disimpan dalam sel-sel dari tabel. Sel-sel tersebut terbentuk
dari kolom dan baris. Setiap sel menyimpan tipe-tipe data tertentu yang
didukung oleh BDR yang bersangkutan. Proses penyimpanan dan pengambilan
dilakukan oleh aplikasi melalui proses konversi dari data berorientasi objek
(selanjutnya disebut objek data) menjadi baris dengan sel-sel dari kolom yang
sesuai pada sebuah tabel.
Sejak pertengahan 1980-an berkembang teknologi
bernama Basis Data Berorientasi Objek [1]. Basis Data Berorientasi Objek (BDBO)
adalah sistem basis data yang menggunakan model data dalam bentuk yang
digunakan bahasa pemrograman berorientasi objek [2]. Aplikasi yang menggunakan
BDBO menyimpan data dan mengambil data dalam bentuk asli sesuai dengan format
yang digunakan oleh aplikasi. Karena sebuah BDBO menyimpan dan mengambil data
dalam format yang digunakan aplikasi, BDBO tidak perlu melakukan pemetaan objek data menjadi sel-sel dalam
tabel. Kesulitan dalam pemetaan struktur data berorientasi objek menjadi
sel-sel tabel pada BDR dikenal dengan istilah Impedance Mismatch.
Penggunaan BDBO cukup beragam, mulai dari embedded system sampai sistem informasi manajemen. Walaupun
demikian, penggunaan BDBO tidak sebanyak penggunaan basis data relasional.
Proyek aplikasi yang berorientasi objek seperti Java atau C#, jauh lebih banyak
menggunakan Basis Data Relasional dibandingkan menggunakan (BDBO).
Menurut
Leavitt dalam [3], sedikitnya penggunaan BDBO disebabkan belum adanya
standarisasi dalam teknologi BDBO, dan dominasi vendor BDR dalam pasar basis
data. Standar yang dimaksud adalah standar konsep-konsep yang digunakan untuk
pemodelan, standar perancangan skema, standar mekanisme akses data, dan standar
lain yang mencakup fitur minimal dari sebuah BDBO.
Perbedaan
standar ini nampak jelas jika dibandingkan dengan standar yang ada pada basis
data relasional. Basis data relasional saat ini menggunakan konsep tabel,
kolom, baris. Metodologi perancangan skema pada BDR juga sudah mapan, yang di
mana prosesnya terdiri dari 3 tahap, yaitu pemodelan konseptual, pemodelan
logikal dan pemodelan fisik. Hampir setiap BDR mendukung konsep tabel dan
metodologi perancangan 3 tahap tadi.
Kelemahan
BDBO tentang tidak adanya standar, kurangnya kinerja dan ketidak-mampuan menangani skala besar, tidak
memiliki landasan yang kuat [4]. Ada standar pemodelan seperti yang ditetapkan oleh
ODMG 3.0 dari Object Management Group (OMG).
Walaupun demikian ada konsep-konsep lain seperti yang diajukan oleh Kim [1].
Produsen produk BDBO sendiri memiliki pendapat yang berbeda mengenai
konsep-konsep yang didukung, sehingga fitur-fitur yang didukung oleh sebuah
produk BDBO berbeda antara satu produk dengan produk lainnya.
Dalam
perancangan skema data, Blaha menyatakan
perancangan skema data pada BDBO perlu memperhatikan integritas data, seperti
pada Basis Data Relasional (BDR) [5]. Contoh dari integritas data misalnya
adalah nilai unik sebuah variabel, integritas referensi (Referential Integrity) sebuah objek ke objek lain. Untuk itu
diperlukan perencanaan tambahan mengenai skema data.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kim, Won. Introduction to Object-Oriented Databases.
Cambridge: MIT Press, 1992.
[2] Wikipedia. Object Database. Web. 16 January 2009.
<http://en.wikipedia.org/wiki/Object_ database>.
[3] Leavitt, Neal. ―Whatever Happened to Object- oriented
Database‖. Leavitt Communication, August 2000. Web. 25 January 2009. <http://www.leavcom.com/db_08_00.htm>.
[4] Boyko, Y., Simon Galperin, Alexander Stepanov. ―Should
we use Object Database Management Systems‖. Dept. Computer Science, Drexel
University, 2007. Web. 25 January 2009. <https://www.cs.drexel.edu/
~bmitchel/course/cs575/WorkshopF0708/2T5Pape r.pdf>.
[5] Blaha, Michael. ―Referential Integrity is Important for
Databases‖. Modelsoft Consulting Group, 17
November 2005. Web. 12 January 2009. <http://www.odbms.org/
experts.aspx#article5>.
Senin, 31 Maret 2014
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada
era globalisasi sekarang ini, teknologi informasi dan komputerisasi sudah
semakin maju dan terus berkembang dengan
cepat, sehingga membuat segala sesuatunya
menjadi serba otomatis dan cepat.
Penyediaan informasi yang lengkap dan akses yang
mudah sangat penting untuk mendukung suatu
kemajuan perusahaan atau organisasi.
Cristian, L., Winarto., Sonny., Fernando,
Edith. (ComTech, 2010, p194), Sistem
Informasi secara garis besar sebagai
integrasi suatu cara terorganisir mengumpulkan
memasukkan, dan memroses data,
mengendalikan, dan menghasilkan informasi dengan
berbasis proses manual atau computer untuk
mencapai sasaran dan tujuan organisasi.
Teknologi informasi dan komputerisasi juga
memberikan kemudahan dalam
mengumpulkan dan menyimpan informasi dalam
jumlah besar, dengan tempat
penyimpanan yang seminimal mungkin sehingga
lebih memudahkan dalam proses
pengelolaan informasi.
Indrawati, R. S., Hizkia,
Johny (Jurnal Informatika, 2012, p60) Sistem
Komputerisasi (system berbasis komputer)
dapat didefinisikan sebagai serangkaian atau
tatanan-tatanan elemen yang di atur untuk
mengolah data dengan menggunakan
computer yang telah terprogram sehingga
dapat menghasilkan informasi yang
dibutuhkan. Kutipan jurnal tersebut
menyimpulkan bahwa dengan pemanfaatan dan
penerapan teknologi informasi yang
diintegrasikan dengan sumber informasi dan
aktivitas pengguna yang terlibat dapat
menghasilkan sistem informasi kepada pengguna
dalam dunia bisnis. Dengan berkembangnya sistem informasi
banyak perusahaan dagang maupun jasa yang
mengubah sistem pencatatan yang masih sederhana menjadi
sistem pencatatan yang terkomputerisasi.
Peranan sistem informasi di dalam
perusahaan sangatlah besar, hal ini dapat
dilihat dari berbagai prosedur kerja
perusahaan yang bertujuan untuk mengarahkan
berbagai data agar dapat diolah menjadi
suatu informasi yang berguna bagi para
pemakainya. Tanpa adanya prosedur kerja
tersebut akan terjadi kekacauan informasi
dalam perusahaan, yang mana berdampak
sangat besar dalam kegiatan operasional
keseharian perusahaan baik dalam waktu
jangka pendek maupun jangka panjang
perusahaan. Dengan bantuan teknologi
informasi, sistem informasi dalam perusahaan
dapat dikelola secara lebih terstruktur
sesuai prosedur kerja dan kebijakan yang telah
ditetapkan, sehingga mampu mendukung aliran
informasi horizontal dan vertikal, mulai
dari tingkat operasional sampai kepada
tingkat strategis yang dapat diandalkan.
Usaha Koperasi Simpan Pinjam Jasa selalu
berkembang sejalan dengan
perkembangan usaha anggotanya. Hal ini
tidak lepas dari sistem penerimaan anggota
yang cukup selektif, dengan harapan menghasilkan
anggota yang berpartisipasi aktif
dalam menunjang segala usaha Koperasi
Simpan Pinjam Jasa. Selektifitas penerimaan
anggota juga dilakukan dengan pertimbangan
agar kemampuan Koperasi Simpan Pinjam
Jasa baik dalam permodalan, sarana dan
sumber daya manusianya dapat seimbang
dengan perkembangan jumlah anggota sehingga
pelayanan kepada anggota dapat
maksimal. Sistem yang diterapkan dalam
koperasi juga memiliki pengaruh terhadap
perkembangan koperasi, sistem yang berjalan
dengan baik dapat memudahkan dalam
mencapai tujuan koperasi sesuai dengan
undang - undang yang berlaku. Dengan jasa
koperasi, yang merupakan kegiatan simpan
pinjam dimana layanan jasa dalam
peminjaman uang dan menyimpan uang sangat
penting.
KOPERASI SEJAHTERA ABADI
adalah lembaga keuangan swasta yang
bergerak di bidang jasa simpan pinjam,
dalam kegiatannya koperasi sejahtera abadi
sehari-hari tidak terlepas dari transaksi
simpan pinjam nasabah, untuk menunjang
transaksi-transaksi yang berjalan maka
dibutuhkan sistem terkomputerisasi yang baik
demi kelancaran kinerja koperasi sejahtera
abadi. Keberhasilan-keberhasilan itu
tentunya tidak terlepas dari sistem
informasi yang bersifat relevan, akurat, lengkap dan
tepat waktu. Selain itu semua teknologi
yang diterapkan juga mempengaruhi. Semua itu
menjadi faktor pendukung untuk mencapai
laba, karena tujuan koperasi umumnya
adalah mencapai laba yang maksimal,
mempertahankan kelangsungan hidup dan
mengejar pertumbuhan dalam usahanya. Sistem
yang diterapkan dalam Koperasi
Sejahtera Abadi masih dapat dikatakan
manual karena untuk pengolahan data transaksi
penggunaannya masih bersifat manual. Dengan
menggunakan sistem yang bersifat
manual maka akan muncul indikasi akan
terjadinya kesalahan dalam pengolahan data
atas transaksi. Mengingat pentinganya
pengimplementasian sistem informasi yang baik
dalam suatu koperasi, diperlukan
pengembangan yang lebih baik dengan mengubah
sistem manual tersebut menjadi sistem yang
terkomputerisasi. Oleh karena itu, judul
skripsi yang saya ajukan adalah “ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI JASA SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI
SEJAHTERA ABADI“.
Minggu, 16 Maret 2014
Basis Data
Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Basis_data
Langganan:
Postingan (Atom)